Senin, 26 November 2007

"Sahabat lelaki ku"

Suatu malam...
Pada mu sahabat lelaki ku,
Renyah,ringan seakan melayang terdengar garis suaramu di ujung sana pada gendang telingaku,berucap juga."Aku bahagia sekali malam ini,"
Kriuk suaramu seperti kerupuk baru di goreng. akh! betapa mudah tertular aku pada suara ceria mu. Sendirinya sudut bibirku tertarik membentuk seulas senyum dan menebak-nebak apa yang pasti menyenangkan mu malam itu selain saat bersama ku, seperti kata mu sering.
Padahal belum legam ingatan ku akan wajah gusar oleh perasaan tak nyaman sebentar sore lalu.
Di mana waswas meliputi mu kala malam sebelumnya khawatir akan nasib buruk yang bakal terjadi, yang akhirnya semua baik saja. Lega mu.
Malam ini engkau senang, percaya boleh tidak, seketika aku juga ikut tergembira oleh suara dan berita mu.Ku tanya apa yang buat mu sesenang itu.
"Aku dapat beasiswa," jawab mu ringan.tersenyum pasti.
Setengah terkejut tak urung semangat ku bertanya lagi.
"dari?"
"Doorprise di acara halal bi halal, aku sekarang masih dalam acara."
Teriring ucapan selamat, dan menyadarkannya pasti bahwa silahturahim itu memperpanjang rezeki. Tersadar ia mengiyakan perkataan ku, hal yang ia malasi untuk hadir awalnya ternyata mendatangkan atmosfir menggembirakan juga 'hadiah' yang membesarkan hati.
Aku penasaran ingin dengar cerita itu banyak.
"Setiba ku di rumah, aku telpon esia mu, ku ceritakan lagi," Janji mu pasti.Lama.
Untuk mu sahabat lelaki ku. seperti slogan 'pamungkas' mu (selalu) bahwa hidup itu misteri. Benar-benar mengertilah kita makna dari itu.Masih lama juga.
Dan SMS pun ku kirim.
"Hari larut,aku mengantuk.Masih macet kah jalan jakarta selarut ini? hingga lama tiba dan ponselku tak kunjung bersuara.aku pun mengantuk..."
SMS di terima, sesaat ponselku berbunyi.
"Malam...", suara mu masih renyah.
Dan obrolan malam pun dimulai.(Nopember 2007)

Tidak ada komentar: